Sebelum kita membuat sebuah jaringan local kita harus
memperhatikan hardware dan komponen – komponen apa saja yang akan dibutuhkan
sebagai contoh pada skema diatas diperlukan alat dan bahan seperti :
Sebuah Modem sebagai sumber koneksi Internet
2 buah PC sebagai Router dan Server
1 buah Switch sebagai pembagi akses Internet
3 buah komputer client
1 buah Access point
2 buah Laptop
Sebuah Modem sebagai sumber koneksi Internet
2 buah PC sebagai Router dan Server
1 buah Switch sebagai pembagi akses Internet
3 buah komputer client
1 buah Access point
2 buah Laptop
Kemudian DVD Debian 6 sebagai router dan server dan juga DVD
windows Seven sebagai client lengkap dengan Drivernya.
LAN ( Local Area Network )
biasanya diterapkan pada perkantoran, villa, hotel, dan yang paling sering kita
jumpai seperti di warnet – warnet. Nah pada kesempatan kali ini saya akan
menjelasan sedikit tentang skema LAN.
Pertama koneksi berasal dari
sebuah modem ADSL, kemudian dari Modem, koneksi Internet kita sambungkan ke
sebuah PC yang difungsikan sebagai sebuah router, tentunya cara penghubungannya
menggunakan kabel UTP ( kabel Cross ). Router disini berfungsi untuk menyambungkan
atau menghubungkan IP – IP yang berbeda seperti kelas A dan kelas C.
Setelah Router terinstal langkah
selanjutnya adalah mensetting IP eth0 dengan 10.10.10.2/24 dengan gateway
10.10.10.1/24 dan tidak lupa dengan DNSnya. Kemudian eth1 dengan 192.168.1.1./29
dan gatewaynya ke eth0 router tersebut yakni 10.10.10.2/24. Setelah itu
konfigurasi routernya.
Kemudian install dan konfigurasi
server, seperti Proxy, DNS Server, Mail server, Web server. Berikan IP
berdasarkan skema diatas. Setelah itu hubungkan eth1 ke Switch, switch disini
berfungsi sebagai pembagi koneksi maksudnya agar semua PC atau alat lainnya
dapat terhubung ke internet dan dapat menerima pelayanan dari server yang telah
dibuat.
Hubungkan Switch tadi ke masing –
masing komputer dengan menggunakan kabel UTP ( tipe straight) dengan settingan
IP seperti diatas. Kemudian jika ingin menggunakan koneksi via Nirkabel ( tanpa
kabel ) atau WIFI tinggal hubungkan Access Point ke swith. Namun sebelumnya
Access Point tersebut harus dikonfigurasi dengan mode Access Point dan setting
menggunakan DHCP. Mengapa menggunakan DHCP..? DHCP berfungsi memberikan IP
Address kepada client yang ingin terhubung dengan Access Point, tentunya IP
Addressnya sesuai dengan jumlah arrange IP yang telah ditentukan.
Sekian….
No comments:
Post a Comment